Geng Ukhti

Adakah kelompok persahabatan lain yang pernah sholawatan di Puncak Wayag - Raja Ampat? Jika ada, sampaikan salam kenal dari kami....


geng ukhti yang mendamba surga bersama-sama

Menghabiskan dua bulan bersama, tinggal dalam satu kamar di bibir pantai sebuah pulau kecil bernama Manyaifun menjadi titik awal kebersamaan kami. Ritual saling membangunkan saat subuh (yang tanpa adzan karena kondisi pulau belum teraliri listrik), pergi wudlu berbarengan ke luar rumah berbekal senter kecil, dzikir pagi di atas sleeping bag, tilawah di dermaga, makan sepiring berdua (atau malah bertiga), mengajar TPA, cuci baju ke kantor kecamatan reramean, cuci piring ditemani anjing-anjing tetangga, main bola api, dan banyak kenangan lain yang kami ukir bersama di awal masa kami saling mengenal. Klimaksnya tentu saat kami saling bergandeng tangan menuju puncak bukit karang berjuluk "Wayag" dan kemudian mengumandangkan sholawat bersama-sama di puncaknya.
saat kami di puncak Wayag lengkap dengan muka kucel hasil dua bulan jadi anak pantai

Sepulang dari petualangan panjang kami selama dua bulan di kepulauan Raja Ampat, kami sempat merencanakan untuk pergi ke Turki di tahun 2015. Kami mencari berbagai informasi terkait konferensi di Turki dan lain sebagainya. Sayangnya, wacana ini kandas di tengah jalan karena berbagai macam hal. Grup Watsapp yang semula bernama "Turki 2015" pun akhirnya dirubah menjadi "Menuju Surga". Sebuah perubahan nama yang membuat hati berdesir. Bukan lagi satu tempat di dunia ini yang ingin kami jelajahi bersama, namun, satu tempat yang terindah di sisi-Nya: Surga.

Bagiku, kelompok persahabatan ini adalah yang paling beda dibandingkan kelompok persahabatanku yang lainnya. Kelompok persahabatanku yang lain terbentuk pada masa sekolah dengan memori khas masa sekolah dan tentunya dibumbui cerita alay anak baru gede. Hehehe... Sementara kami berlima dalam gambar di atas baru dipertemukan pada saat karakter diri sudah hampir matang, pola pikir sudah teratur, dan kecenderungan akan pilihan hidup pun sudah terbentuk. Bentuk persahabatan kami pun bukan yang sekedar kumpul gayeng. Saat kami duduk berlima, lebih banyak waktu yang kami gunakan untuk diskusi berbagai macam hal, sharing inspirasi kehidupan dari masing-masing personil (walaupun aku mungkin jadi yang paling sedikit share inspirasinya, hehehe). Setiap pulang dari kumpul berlima, aku pasti senyum-senyum di jalan sambil berucap syukur pada Allah karena telah mempertemukanku dengan perempuan-perempuan sholihah nan kece itu. Grup Watsapp pun seringkali jadi wadah diskusi agama, sharing pengetahuan, dll.

Sayangnya, bertemu di usia matang sekaligus membuat usia kebersamaan kami menjadi sangat singkat. Kesibukan yang luar biasa dari masing-masing kami membuat kesempatan kami dapat berkumpul full team menjadi sangat sedikit, bahkan beberapa kali kami LDR Jogja-Sendai, Jogja-Jakarta, juga Jogja-Aceh. Dan tiba-tiba sudah ada yang akan menikah..........

Photosession, mumpung masih bisa kumpul, mumpung semua masih single....

Sadar bahwa mungkin waktu kebersamaan akan semakin sedikit, kami melakukan sesi pemotretan untuk mengabadikan momen kebersamaan kami. Awalnya kami mengambil tema full color, tapi entah kenapa, beberapa jam sebelum waktu pemotretan semua sepakat menggunakan warna pink (walaupun aku akhirnya harus pinjem dress sleeveless-nya nita karena kurang kece kalo pakai kaos katanya, ahaha).

Senyummu di hadapan saudaramu adalah ibadah :)

Di antara teman-teman yang lain, aku adalah yang paling awam dunia fotografi dan paling peduli amat sama foto. Hahaha... Jadilah aku manut-manut aja mau di mana, kapan dan bagaimana. Termasuk pada saat harus pindah lokasi dari lembah UGM ke rektorat UGM tanpa pusing menanyakan kenapa dan kenapanya. Sesi pemotretan ini dibantu oleh dua orang teman kami yang memang jagoan fotografi dan sudah sangat kami kenal baik, yaitu Agam Budi Satria (yang pernah menjadi pemenang lomba videografi internasional dari UNESCO) dan juga Panjalu Yudapraja (seorang mahasiswa profesi apoteker yang kata banyak orang sih ganteng).

walaupun menyebut diri dengan sebutan "geng ukhti", kami tetap menjadi diri sendiri apa adanya :)

Setelah sesi foto (yang dilanjutkan dengan makan bareng) berakhir, tibalah saat kami berpisah sekali lagi. Pertemuan full team berikutnya mungkin akan sedikit berbeda suasana. Entah akan ada air mata haru atau senyum bahagia nanti, yang jelas.... Mungkin itu akan jadi pertemuan terakhir kita sebelum ada yang berstatus "istri orang", hehehe...

Sekilas tentang geng ukhti

Kami sejatinya tidak secara sengaja membentuk geng atau pun kelompok pertemanan seperti ini. Namun, mungkin karena adanya kesamaan-kesamaan di diri kami membuat kami merasa terhubung satu sama lain.

Pose ini nyaris menggambarkan kepribadian kami :p
Geng ukhti ini terdiri dari lima pemudi yang berusaha untuk selalu memperbaiki diri menuju pribadi sholihah. Lima pemudi yang sama-sama memiliki jiwa aktif dan senang belajar banyak hal dari berbagai sumber. Kelimanya adalah:

Faizana Izzahasni (Izza a.k.a Ijah)


Ijah ini sosok perempuan yang jauh dari kata mainstream. Kalau perempuan kebanyakan suka dandan, dia sama sekali gak kenal make up. Ketika perempuan suka sok manja dan sok imut, ijah alergi dengan ke-sok-sok-an itu. Sosok yang real, apa adanya, dan super rajin! Ijah itu romantis, tapi bahasa romantisnya bukan bunga bukan puisi, melainkan segala tindakan kecil yang tiba-tiba tapi manis banget. Satu hal yang aku belajar banget dari Ijah adalah rasa pedulinya sama temen. Dia bisa jadi satu-satunya orang yang peduli sama temennya di saat yang lain memiliki sejuta alasan untuk menomorduakan urusan temennya. Bentuk pedulinya juga gak sekedar di mulut, tapi aksi nyata ;)

Mega Kusuma Dewi (Mega)


Perempuan super cantik ini adalah sosok yang gak akan mampu duduk diem lama-lama. Orang yang super duper aktif dengan beragam komunitasnya. Senyumnya manis ya? Iyalah... Orangnya ramah dan supel banget, wajar kalau senyumnya manis. Mega ini semacam punya sejuta magnet deh, setiap orang yang kenal mega pasti bisa jatuh cinta sama dia (gak peduli dia laki atau perempuan). Kemampuan dia bikin orang nyaman buat cerita sama dia, sekaligus juga kemampuan dia ngomong sama orang lain selalu sukses bikin aku bertanya-tanya, "ini orang gimana sih kok selalu bisa nemu bahan obrolan" (sementara aku lebih sering mati kutu bingung mau ngajak ngobrol apa kalo ketemu orang)

Khairunnisa Sy (Chaye)


Siapa yang sanggup menolak pesona Tjut Adek Aceh satu ini? Wajah melayu nan teduh dipermanis dengan senyum indah macam ini, siapa sih yang gak suka? Lagi-lagi perempuan super aktif dengan segala aktivitas sosialnya. Chaye ini orang yang cerdas, berjiwa sosial tinggi, pergaulannya pun luas, tapi polos banget entah kenapa. Bikin gemes orang yang kenal, asli deh. Hahahaha... Tapi mungkin justru kepolosannya itu yang membuat dia semakin besar daya pikatnya. Oiya, meskipun bagi sebagian orang, chaye yang ceria ini terlihat kekanakan untuk usianya, tapi sejatinya chaye ini orang yang dewasa dan sabaaaar banget. Banyak buktinya, tapi rasanya gak perlu aku tulis di sini. Salut sama chaye!

Nur'aini Yuanita Wakan (Nita)


Masih ada ya orang yang gak kenal Nita Wakan? Salah satu anak muda paling inspiring mungkin ya di angkatan kami. Meskipun secara penampilan biasa saja, tapi percaya deh, Nita ini sosok yang sangat sholihah dan tawadu' banget. Hatinya lembut, perilakunya santun, bersahaja, dan bisa menempatkan diri di manapun tempatnya. Sama sekali gak menampakkan bahwa dia adalah anak muda yang penuh prestasi. Low profile banget! Tapi biar begitu, Nita ini sangat teguh sama prinsip yang dianut. Jadi, kalau kamu laki-laki dan minta difollow sama Nita di instagram, siap-siap ditolak ya karena prinsip doi tentang menjaga pandangan dan interaksi sangat kuat ;)

Ardhika Ulfah (Ulfah)


Ini aku sendiri. Ehem. Iya, dibandingkan dengan empat nama sebelumnya, aku adalah perempuan paling biasa aja. Secara look biasa aja, prestasi ala kadarnya, aktivitas sosial semampunya, dan kesupelan serta kesetiakawanan gak bisa dibilang luar biasa. Tapi Alhamdulillah, Allah masih kasih kesempatan buatku belajar dari teman-teman yang luar biasa. Bukankah berdekatan dengan penjual parfum akan membuat kita ikut terkena wanginya? :)

Jadi.... Siapa yang akan menikah dalam waktu dekat ini? 


Tunggu tanggal mainnya :)



Banguntapan, 23 Februari 2016
Ardhika Ulfah

8 komentar:

  1. subhanallah :" merinding kangen baca ini :'3
    kalo orang biasa bilang luvluv to the moon till back! kalau buat geng ini, luvluv to the jannah till back! :* <3

    BalasHapus
    Balasan
    1. to the jannah gak usah pake back me, lah kalo udah sampe surga mana bisa balik ke bumi :p

      Hapus
    2. ohiyaa juga sih mak. haha. ya salam cintanya dari bumi ke jannah nya sekarang, biar besok bisa beneran bertemu di Jannah Nya Allah, aamiin Allahumma aamiin! :*

      Hapus
  2. Cihuy Ulfah mau nyebar undangan :P

    pokoe aku turut bahagia wes dg segala macam kebahagiaanmu. semoga terus istiqamah & bahagia ya adek cantik pinter sholeha.. jgn bosen menebar kebahagiaan dimanapun kamu berada :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin... makasih mbak im... Doanya selalu ya Mbak Im sholihah, cantik dan menawan :*

      Hehehe... kayak aku po yang mau nyebar undangan? :3

      Hapus