Menuju Perjalanan Panjang...

Pintu telah terbuka, kulangkahkan kaki keluar dari kawah candradimuka ini... Mereka melepasku dengan memberiku sebuah bekal: selembar ijazah sarjana


Tanggal 18 November 2015 menjadi satu hari bersejarah bagiku. Pada hari itu status mahasiswaku resmi dicabut digantikan dengan status sarjana. Bukan gelar yang mewah memang, namun gelar yang tersemat di belakang namaku ini membawa tanggung jawab besar. Tanggung jawab untuk ikut berpartisipasi membangun negeri, tanggung jawab untuk berkontribusi pada ilmu pengetahuan dan teknologi, tanggung jawab untuk menyejahterakan masyarakat.


Universitas Gadjah Mada telah memberiku ruang eksplorasi diri selama empat tahun dua bulan ini. Aku tidak hanya mendapatkan tambahan ilmu pengetahuan dan hard skill tentang ilmu pangan selama masa kuliah ini, tapi juga tentang habluminannas -hubungan antar manusia-, bagaimana menjalin interaksi dengan berbagai jenis manusia dari beragam usia dan latar belakang. Beberapa ketrampilan lain yang penting bagi hidup ke depan pun aku kumpulkan sedikit demi sedikit di kampus ini. Aku tidak mungkin menjabarkan apa saja ketrampilan itu, yang jelas, sangat banyak!

Bersama bapak dan ibu

Meski pada awalnya aku tidak terlalu antusias dengan acara wisuda, tapi saat aku menerima ijazahku aku merasa begitu bahagia. Terbayang saat-saat awal kuliah yang begitu padat, semester tiga yang begitu berat, kerja praktik yang penuh perjuangan, kkn yang begitu mendewasakan, dan tentu saja penelitian yang menguras hati. Sedikit berdesir melihat teman-teman yang berselempang cum laude, iri. Ah, bukan, bukan iri! Hanya saja... Teringat, saat pertama masuk kuliah yang kuinginkan adalah lulus dengan selempang cum laude itu... Aku yakin sebenarnya aku mampu, andai masa kuliahku mulus tak berliku. Tapi ternyata Allah menggariskan perjalanan kuliah s1-ku sedikit berliku dan jauh berbeda dengan perjalananku di jenjang pendidikan lainnya. Semoga liku yang kualami menambah kearifan diri dan bermanfaat untuk hidupku nanti...

Di hari wisuda itu, aku hanyalah satu di antara 1500-an wisudawan/wati yang biasa-biasa saja. Bukan yang terbaik, bukan pula yang menarik. Tapi satu hal yang pasti, bersama dengan para wisudawan/wati lainnya, aku telah membuka satu pintu menuju perjalanan panjang kehidupan. Aku merasa puas dengan apa yang kudapat selama empat tahun dua bulan ini. Sungguh bersyukur dengan perjalanan masa kuliah ini. Kini, saatnya mengembangkan diri dengan lebih dahsyat dan mandiri di dunia pasca kampus. Yah, walaupun aku masih ingin memperbanyak bekalku dengan ngampus lagi tahun depan, insya Allah. Hehehehe...

Oiya, seminggu sebelum wisuda, aku berkesempatan mendampingi calon dosenku (insya Allah) selama beliau di Jogja. Ah, ingin sekali menulis banyak tentang beliau... Tapi sayang belum terwujud sampai akhirnya keduluan tulisan tentang wisuda. Ya semoga di lain kesempatan aku bisa menuliskan cerita pengalaman menyenangkanku bersama beliau.

Bismillah, I AM GOING TO THE NEXT LEVEL!!!


Banguntapan, 20 November 2015
Ardhika Ulfah

1 komentar: