Tampilkan postingan dengan label jalan-jalan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label jalan-jalan. Tampilkan semua postingan

12 Jam di Hongkong: Memaknai Hidup bersama Para Pahlawan Devisa Negara

Momen terbaik setiap perjalanan adalah saat mendapat hikmah tidak terduga dari orang yang tidak disangka-sangka. Sisakan ruang untuk kejutan dalam setiap perjalanan.

Ferry di Pelabuhan Victoria (dokumentasi pribadi)

Teman Perjalanan Baru untuk Taukhtiku

 

 Assalamualaikum, kesayangan...

Masih ingatkah kamu dengan buku ini? Hadiah pertama darimu yang kamu berikan di hari ulang tahunku ke-20, kurang dari tiga tahun lalu. Hadiah yang kurasakan dipenuhi dengan ketulusan hati seorang saudari yang belajar mencintai saudarinya. 

Doa yang kau tulis di halaman pertama buku itu kuaminkan dengan sungguh-sungguh di dalam hati, berharap Allah peluk doa-doa kita, sepasang taukhti yang ikhlas belajar mencintai pasangan taukhtinya...

"Semoga suatu saat kita Allah izinkan backpacking bersama"

Piknik ke Pantai Eksotis Bersama Keluarga Besar

Harta yang paling berharga adalah keluarga. Istana yang paling indah adalah keluarga 
(Keluarga Cemara)

Pasukan piknik ultah tik

Bani Asari, sebutan untuk keluarga besarku dari jalur ibu, adalah salah satu support system dalam hidupku. Keluarga besar ini selalu memberikan motivasi untuk terus berupaya meningkatkan kapasitas diri, baik dalam hal agama maupun akademis. Sejak tahun 2014, kami memiliki satu acara rutin untuk dapat terus berkumpul, menjalin silaturahim dan saling mengenal satu sama lain. Acara itu kami sebut family gathering.

Perempuan Ingin Mencoba Solobackpacking? Siapkan 5 Hal ini!

Sebulan yang lalu aku mencetak sejarah solobackpacking pertamaku. Takut, ragu, deg-degan, penasaran, seneng, semua campur baur jadi satu. Kalian mau berangkat solobackpacking? Atau, kalian ingin ber-solobackpacking ria tapi ada ragu yang mencegah langkah buat berangkat? Yuk! Be brave, girls! Tulisan ini aku buat untuk mendukung niat kalian, para perempuan kuat dan hebat yang ingin menaklukkan rasa takutnya jalan-jalan sendirian di negara orang.

Skill fotografi (dan selfie) kurang oke? Enjoy aja!

Perempuan, Berjilbab, dan Solotravelling (Habis) : Kuala Lumpur

“Wherever we travel to, the wonderful people we meet become our family.” 
― Lailah Gifty Akita


Keluarga itu soal rasa, bukan hanya ikatan darah

Perempuan, Berjilbab, dan Solotravelling (Hari 5) : Songkhla

"Dimana-mana pasti ada orang baik" - Ihsan Bani


Mas Bani, seniorku di kampus yang jadi sasaran curcolku tentang rencana nge-bolangku ke Malaysia-Thailand pernah bilang begitu di suatu percakapan menjelang keberangkatanku Bulan Maret lalu. Pernyataan Mas Bani ini melekat di kepala selama aku dalam perjalanan kemarin. Betul saja, setiap hari selama masa perjalanan ini aku selalu dipertemukan dengan orang-orang baik yang hadir secara tiba-tiba, tanpa pernah saling kenal sebelumnya. Ada Kak Fatiha, Kak Azih, mas-mas delivery pizz* h*t, mas-mas entah siapa di kereta, mbak-mbak Thailand yang di bis, ibu-ibu penjual nasi dan suaminya, dan yang paling dahsyat adalah pertemuanku dengan James Staley di Songkhla. Kunjungan singkatku ke Songkhla menjadi bagian cerita yang paling tidak bisa kulupakan.

Ulfah dan James

Perempuan, Berjilbab, dan Solotravelling (Hari 4) : Hat yai

"No place is ever as bad as they tell you it's going to be" - Chuck Thompson


Sedikit memberikan peringatan di awal, ceritaku hari ini akan sedikit melelahkan. Melelahkan mata, kaki, hati, dan kantong. Hahaha. Tapi percayalah, ceritanya pasti berbeda kalau kalian yang datang sendiri ke Hat yai. Ditunggu cerita bahagia kalian di Hat yai ya. Sekarang aku ceritakan hari paling apalah apalah dalam perjalananku kali ini.

Hat yai dari puncak bukit

Perempuan, Berjilbab, dan Solotravelling (Hari 3) : UPM - Kuala Lumpur

"To travel is to discover that everyone is wrong about other countries" - Aldous Huxley



Jauh hari sebelum kedatanganku ke Malaysia, aku menghubungi seorang kenalan dari Universiti Putra Malaysia (UPM) yang kebetulan pernah ke UGM selama beberapa minggu. Joshua namanya, seorang mahasiswa master di Fakulti Sains dan Teknologi Makanan. Aku menghubunginya karena aku ingin sekali datang dan melihat kampusnya. Entah kenapa aku selalu ingin berkunjung ke universitas lain ketika aku pergi ke suatu tempat, apalagi kalau universitas tersebut punya jurusan yang sama dengan jurusanku. Gayung bersambut, Joshua bersedia menemuiku di UPM! Kami pun janjian untuk bertemu di UPM pada Senin, 14 Maret 2016 pagi. Tapi tersebab lokasi hotel yang ada di antah berantah dan akan super muter-muter kalau naik bis (naik taksipun gak tau harus nyari di mana), akhirnya aku bilang ke Joshua kalau aku gak yakin bisa datang tepat waktu. Eh, Joshua malah nawarin ngejemput di hotel (baik bangeeeeet *pengen nangis*). Jadilah Senin pagi itu sekitar pukul 9, aku dijemput Joshua di hotel untuk kemudian menuju UPM.

Perempuan, Berjilbab, dan Solotravelling (Hari 2) : Kuala Lumpur - Putrajaya - Selangor

"To awaken alone in a strange town is one of the pleasantest sensations in the world" - Freya Stark


Terbangun di sebuah bunk bed dan langsung melihat lima orang perempuan bule tengah tidur dengan pulasnya di dalam kamar, aku langsung tersadar bahwa aku sedang berada dalam situasi yang tidak biasa. Suasana pagi yang sangat sepi itu membuatku semakin larut dalam pikiran bahwa aku benar-benar seorang diri, di sebuah kota yang belum kukenal, di negara orang. Memang, ini bukan kali pertama datang ke Kuala Lumpur, tapi... Kunjungan terakhir ke Kuala Lumpur hanyalah kunjungan singkat, kurang dari 24 jam, tentu bukan waktu yang cukup untuk mengenali kota tersebut. Lagi-lagi, perasaan takut dan ragu itu datang lagi. "Akan seperti apa hariku hari ini? Semoga baik-baik saja", sebuah ketakutan wajar yang bisa saja dialami oleh siapapun yang pergi sendirian, kurasa. Tapi, di samping rasa takut itu, ada pula perasaan penasaran luar biasa. Kombinasi perasaan senang dan takut yang gak bisa digambarkan dalam kata.


Perempuan, Berjilbab, dan Solotravelling (Hari 1) : Kuala Lumpur

As you travel solo, being totally responsible for yourself, it's inevitable that you will discover just how capable you are




Jangan tanya bagaimana awal ceritanya sampai akhirnya aku melakukan perjalanan seorang diri ke negara orang, it's a long story. Perjalanan ini bukan perjalanan biasa bagiku karena seumur hidupku belum pernah aku pergi seorang diri kemanapun! Seorang anak gadis berjilbab yang tinggal di kampung tiba-tiba berkelana sendirian melintasi dua negara? Aku pun masih belum percaya aku benar-benar berhasil melaluinya.